IQNA

Cendekiawan Amerika dalam Festival Tartil Sajjadiah:

Penjelasan Risalah Hukuk Imam Sajjad (As) Memperkuat Pentingnya Pemikiran Bebas di Dunia

7:58 - November 10, 2015
Berita ID: 3446424
AMERIKA (IQNA) - Michael Rubin, Peneliti dan Cendekiawan terkemuka Amerika menegaskan, penjelasan Risalah Hukuk Imam Sajjad (As) yang mana merupakan ringkasan pemikiran ilmiah beliau memperkuat pentingnya pemikiran bebas di dunia.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari makam suci Huseini, Michael Rubin dalam pidatonya di festival internasional Tartil Sajjadiah kedua di Karbala mengkaji beografi Imam Ali Zainal Abidin (As) dan mengatakan, dalam kajian beografi Imam Ali bin Husein (As), kita temukan kebebasan pers dan intelektual termasuk menjadi prioritas utama dalam gagasan-gagasan beliau.
Lebih lanjut dia mengkritik negara-negara yang menganggap hubungan diplomatik terbaru antara Washington dan Teheran sebagai hasil hubungan normal antara Washington dan masyarakat Syiah.
Pakar Amerika ini menegaskan bahwa orang-orang yang memiliki pemikiran semacam ini tentang Iran maka dia telah keliru dalam memahami dan mengenal Iran serta mazhab Tasayyu’ dan tidak mengetahui dengan baik akan sejarah Syiah.
“Kehidupan religi dan sosial Syiah adalah hal yang stabil, namun masyarakat dunia tidak menyadarinya, semisalnya di Amerika, banyak sekali masyarakat keliru dalam masalah Iran dan mazhab Syiah, karena beranggapan bahwa kehidupan religi dan sosial masyarakat Syiah hanya di Iran semata,” tegasnya.
Rubin menyebut sumber kebanggaan lawatan dari Amerika ke Karbala untuk menziarahi Imam Husein (As) dan berpartisipasi dalam festival internasional Tartil Sajjadiah dan mengungkapkan, tujuan festival ini adalah memperkenalkan perspektif-perspektif intelektual dan religi Imam Ali bin Husein (As), khususnya dalam bidang masalah Hukum dan dialog antar agama.
Lebih lanjut, dia menyebut “Risalah Hukuk” Imam Zainal Abidin sebagai buah pikiran bernilai beliau dan menegaskan, gagasan-gagasan Syiah di dunia harus dikembangkan.
Peneliti Amerika ini mengungkapkan, festival ini merupakan kesempatan yang tepat untuk memperkenalkan pemikiran-pemikiran religi Imam Sajjad dan gagasan hak-hak beliau serta pemikiran Imam dalam ranah dialog antar agama.
Dia dengan mengisyaratkan jumlah negara yang hadir dalam festival ini mengatakan, para delegasi dari pelbagai Negara Irak, Suriah, Yaman, Bahrain, Iran, dan negara-negara lainnya hadir dalam konferensi tersebut, tidak hanya dalam kebangsaan, bahkan ada juga diskusi-diskusi intelektual.

3446005

Kunci-kunci: budaya
captcha